Pasti Anda semua sudah bosan untuk membaca tulisan usang ini. Tapi saya menulis ini tidak lain dan tidak bukan karena bingung saja menyikapi makna tema. Sepertinya banyak orang yang memiliki penglihatan berbeda dalam memaknai istilah tema ini.
Sebenarnya tulisan ini saya tulis untuk menyakinkan diri dan melengkapi gudang arsip saja. Puluhan abad lalu saya sudah tulis mengenai tujuan blog ini diciptakan. Dan saatnya saya ingin menentukan kemana arah layar blog ini akan dibawa. Arahan ini juga tidak lepas dari apa materi tulisan yang akan disajikan dalam menu blog ini. Dan bahasan materi atau bidang materi inilah yang sering disebut dengan tema. Jadi kali ini saya ingin menentukan tema blog ini.
Tapi kali ini saya masih kebingungan dalam memutuskan siapa pemenangnya. Tidak semudah menentukan tujuan. Sehingga untuk sekedar membuka jalan inspirasi saya akan coba korek perlahan mengenai makna tema terlebih dahulu. Seperti perencanaan hidup maka kita perlu mempelajari sebuah konsep masa depan. Konsep itulah yang akan kita praktekkan untuk mencapai sebuah tujuan.
Kata guru saya waktu SMP dulu tema memiliki arti sebagai sebuah pokok persoalan atau bahasan. Tema itu merupakan gambaran atau pemikiran pokok yang nantinya akan dikembangkan menjadi kerangka tulisan. Begitulah guru berbicara dan sebagai murid yang baik tentu saja kita akan mengiyakan. Walau nilai nilai mengarang saya hanya 7.
Terkadang saya sering menguping blogger yang berbicara mengenai tema. Menurut penglihatan bathin mereka yang saya tangkap bahwa tema itu adalah sebuah bahasan atau bidang dari sebuah artikel. Tema itu beragam dan biasanya tersirat pada setiap tulisan. Tema itu luas, tidak selalu hal yang baru. Dan banyak orang yang menulis dengan tema yang diulang. Tapi banyak juga yang salah mengartikan dengan copas! Tema itu pemikiran, bukan wujud tulisan asli. Tema boleh dicopi dan ditiru. Tapi tulisan sampai mati tidak boleh dicopi! Halal jika 100 blog membahas cara menguruskan Alexa. Tapi haram hukumnya jika 100 blog membuat artikel yang sama persis atau mendandani artikel hasil copi paste!
Tidak semua hal baru di dunia ini. Ada yang lama dan ada yang belum ditemukan. Tema yang berarti pokok bahasan itu merupakan sebuah pemikiran yang terkadang sudah pernah ada. Dengan sebuah tema terkadang akan lahir berbagai macam tulisan.
Mengapa demikian?
Karena tema memiliki arti luas dan dapat disikapi dari berbagai pendangan. Sehingga terkadang dengan tema yang sama dan sudah ada bisa lahir tulisan yang berbeda. Tergantung pintar-pintarnya saja kita mengembangkannya. Memainkan kata dan mengotak-atik makna.
Kenapa tema itu serasa penting sekali?
Tema itu penting karena tanpa tema maka sebuah tulisan tidak akan bisa diarahkan dan terkesan masuk dalam aliran yang sesat. Saya pun sering menulis artikel yang terkadang keluar jauh dari tema tulisan. Dan tulisan itu serasa rancu dan ragu untuk diluncurkan.
Sering pula saya mendengar mengenai blog rujak, gado-gado dan sebagainya. Contoh nyata blog ini. Entah darimana julukan itu berasal. Tapi sepertinya sebutan itu diberikan bagi mereka yang memiliki blog dengan tema beragam. Tema beragam? Tema blog yang beragam? Atau blogger yang menulis dengan tema beragam? Mungkin lain kali akan saya diskusikan lagi.
Sampai detik ini pun saya masih berpegang teguh bahwa tema itu adalah sebuah pokok bahasan sebuah tulisan. Dan ternyata belum dapat juga makna tema sebuah blog. Sampai saat ini saya masih mengerti hanya sebatas tema sebuah tulisan. Apakah sama?
lagi2 tentang menulis... saya setuju, bahkan analogi saya seperti ini:
BalasHapus"jika rangkaian kata dalam sebuah tulisan itu seperti aliran darah dalam tubuh manusia, maka tema memegang peranan yang jauh lebih vital.. yaitu sebagai ruhnya.."
Pada dasarnya setiap tulisan itu pasti memiliki tema. Hanya terkadang tidak setiap penulis menyadari secara gamblang tema apa yang sedang diangkatnya dari apa yang ditulisnya... contoh: ketika seseorang yang kebingungan dan mengaku tak pernah punya konsep yang jelas ketika menulis, maka secara tidak sadar dia telah menentukan sendiri tema tulisannya, yaitu "menulis tanp konsep"...
bisa aja kan??
iya Pak, seperti kata Bapak dan teman-teman. tulislah apa yang ingin ditulis. mumpung kepikiran menulis ya jadi saya tulis...hehe...mungkin pembaca agak sedikit tidak minat melihatnya.
BalasHapuswah...luar biasa! saya tidak pernah berpikir jauh ke sana. kalau blogging itu darah, blog itu nadi, dan tulisan itu hemoglobin bisa dipastikan pasti ide itu oksigen yang dibawa untuk mempertahankan ruh tetap berada dalam tubuh...ahhahag...malah mengarang sendiri.
hahag...betul Pak, dan sangat bisa dilakukan! bahkan tulisan seperti itu sangat orisinil. benar-benar tulisan polos yang menarik. sepertinya itu akan menjadi sebuah metode baru dalam memerangi tindak pidanan korusi artikel.
sebaiknya terarah mas Ayub biar mudah juga menentukan topik artikel. Misalnya bikin weblog tentang pijat..ya kan jadi mudah bikin artikel nantinya seputar tukang pijat....jadinya pembaca juga terarah, jika cari artikel ttg pijat ya disini, Maksudnya biar jadi pilihan pertama pembaca dan nanti jadi langganan, bukankah bikin weblog untuk semua orang? bukan hanya buat sendiri atau teman blogger juga?...lele
BalasHapushemmm...betul ea mas. sebaiknya membuat artikel yang terarah. tapi sayang saya tidak mempunyai pengetahuan yang mendalam. ada sih, tentang otomotif. saya kira banyak orang juga yang memerlukannya. tapi saya rasa jika ingin memperoleh tanggapan itu sangat sulit. bagaimana pun juga manusia seperti saya juga perlu interaksi. kalau tentang otomotif saya kira mendingan kita diskusi di bengkel saja malah mantap tuh. kalau berharap tanggapan dari seorang blogger sangat sulit mendapat tanggapan. saya menulis juga berharap ditanggapi, bukan hanya ingin dicari dari mesin pencari. kalau blogger yang tidak tahu otomotif paling cuma-ea okey atau setuju-setuju saja. kalau pengunjung dari google paling cuma lihat dan tutup. apalagi pengunjung saya sebagian besar hasil jalan-jalan...hahag...
BalasHapussaya kira yang umum saja boleh tuh. atau sekedar tulas-tulis sembarang. atau paling enak lagi tentang pengalaman. saya akan serahkan semua untuk pengunjung. dibaca monggo ea tidak its okay...hehe...
*wakaka...ea nanti saya buat blog khususnya mas Adit. biar para pijiters mania tidak repot mencari teknik pijat yang benar...hahahg...lele...
Hmm... mulai serius nih mas Ayub. Sudah masuk ke kajian, bukan sekedar gaya nih.
BalasHapusYa sendiri dulu pernah memahami apa bedanya konsep, bidang, tema, topik, pokok bahasan dan seterusnya. Tapi sekarang sdh lupa. Mau membongkar buku perpustakaan jg lagi malas. Dan kebetulan jg sekarang saya lagi tdk ingin memburu definisi dan batasan yg akurat. Krn menurut saya itu akan membuat kita terperangkap pada pergulatan teori. Sdg untuk blogging menurut saya itu kurang menguntungkan. Krn untuk blog spt blog kita ini orientasinya lbh praktis, tidak spt penyajian situs portal berita.
Kalau itu kita coba terapkan, mgk teman2 blogger kita sdh teler. Itu sebabnya saya lbh suka membentur-benturkan teori dan gaya yg sdh lazim dan konvensional spt pd buku. Tujuan saya agr lbh mudah dan meriah utk dicerna...
Dan soal konten blog, sebenarnya yg konten blogging itu sangat luas. Seluas kreativitas kita. Mas Ayub sendiri sdh menerbitkan sekian tulisan ttg ramadhan, lebaran, arus mudik dan arus balik. Tapi semua itu tetap dlm kerangka blogging kan. Dan saya sendiri mengeksplor sedetil-detilya soal komentar, sampai hampir 200 postingan.
Jadi tdk ada bidang apapun yg dangkal utk dikaji sebenarnya. Menurut saya pemahaman dan kreativitas seorang bloggerlah yg membuat sebuah tema itu menjadi dangkal. Saya sendiri sebenarnya juga ingin mengulas lbh dalm soal desain template, tp sekian ide seputar menulis jg sdh duluan berebut. Ide soal menulis ini saja kalau dipecah secara detail, mgk satu blog bisa padat hanya khusus membahas soal tulisan. Coba saja kita mulai dari seluk beluk huruf, kata, kalimat, paragraf, gaya bahasa, kiasan, simbol, makna, suasana, psikologi tulisan, dst. Peranan tulisan dalam blogging, pengaruh gaya bhs thd pengunjung, thd komentar, thd gairah blogging dst. Itu bisa ditarik-tarik ke sana ke mari hingga menghasikan sekian byk tulisan yg bisa tdk habis-habisnya. Ya... kalau diteruskan saya bisa nulis postingan ini mas Ayub... saya loncat dulu pada halaman sebelah...
* tolong dihapus jejak yg di komentar yg di atas ya ma Ayub...
hemm...sepertinya Bapak menilai penyajian ini full teoritis. saya saat menulisnya juga kurang enjoy Pak. dan saya pun yang mengedit juga teler. apalagi kalau baca. ini hanya coba-coba Pak...hehe...dan saya rasa pun kemampuan teoritis saya juga masih kalah dan akhirnya malah bisa diserang balik nantinya. mungkin hanya beberapa kali ke depan atau tidak sama sekali saya akan posting teoritis karena terkesan seperti belajar di sekolah rupanya.
BalasHapushehe...betul Pak, banyak sekali sisi blogging yang masih tersimpan. dan saya rasa semakin banyak tulisan ini terkuak, maka semakin banyak pula ide-ide yang bermunculan dalam sejengkal kata demi kata dan kalimat demi kalimat.
yap betul sekali Pak, saya juga mau belajar untuk memetakan tulisan. saya sudah mulai mencoba dengan hal umum seperti tema dan deskripsi dulu. bahkan saya sudah siapkan label khusus untuk tema dan deskripsi. saya yakin nanti pasti ada lagi bahan postingan yang senada dengan label itu. walau saya tidak pintar dalam tutorial, saya masih bisa jadi tim pemenang dengan cara lain. kalau diruntut, dari judul samapai tulisan manfaat link entri lawas pun bisa dibahas. saya berharap kran ide saya masih bisa jalan. dan saya harap bisa menulis lebih banyak lagi.
*ea nanti saya copy paste buat postingan saya...terima kasih sumbang sih Bapak...hahag...koment tadi sudah saya hapus.