“Menulis, menulis dan menulis. Terus menulis walau hanya lewat media blogging. Terus menulis walau menulis di dalam suatu alur yang membosankan. Lengkap dengan segala macam senjata tempur. Mulai dari pelataran laptop hingga bandara peluncuran artikel. Setiap hari meluncurkan artikel tanpa kenal gentar. Setiap hari menulis hanya untuk berbagi aspirasi dan inspirasi.”
Itu adalah sekelumit kisah yang pernah saya jalani sebagai seorang blogger. Susah senang jadi blogger sudah beberapa kali saya rasakan. Dan beberapa kali juga saya sempet makan hati sebagai seorang blogger durhaka. Mulai dari sepi pengunjung, sepi komentar, banyak yang nggak suka, dan terkadang dicaci atau dihujat karena komentar atau tulisan yang saya luncurkan.
Tapi,
SEMUA ITU TAK ADA APA-APANYA DIBANDINGKAN DENGAN KEPUASAAN YANG SAYA PEROLEH...
Berbagi adalah suatu hal yang membuat saya mampu mencapai klimaks dalam berhubungan secara intim dengan blog ini. Keadaan saat ini memang sedikit berbeda dengan yang dulu. Kalau dulu setiap hari ada tumpukan ide yang siap ditanda tangani. Saat ini sehari belum tentu ada ide. Sepertinya otak ini sudah semakin bebal saja, harus segera diatasi dengan berbagai macam suplemen kesehatan yang baik dan benar.
Menulis, menulis, menulis, hampir setahun jadi penulis di media blogging saat ini. Enggak peduli apakah tulisan saya bermakna atau tidak. Berguna atau tidak yang peting saya tetap menulis. Itulah prinsip yang selalu saya terpakan...tapi itu dulu. Seakan saat ini prinsip itu terbentur dengan keadaan saya saat ini. Pencitraan diri ala Parpol yang penuh tinta hitam.
Saat ini kolam tinta inspirasi sudah semakin dangkal, sepertinya tulisan-tulisan ini semakin sekarat dan terkubur dalam liang lahat. Hanya tinggal menunggu waktu hingga semua stok persediaan oksigen yang ada dalam ruangan ini habis. Hanya menunggu waktu menjadi seorang yang menulis, tapi tak merasakan apa yang dia tulis.
Berbulan-bulan sempat berhenti blogging memang memberikan dampak yang kurang mengenakkan bagi saya. Benang kreativitas saya seakan semakin tipis dan bersiap untuk putus. Bersiap untuk kehilangan kenikmatan blogging yang pernah saya rasakan.
Sepertinya saya harus mulai mencoba, membakar semua buku yang selama ini saya baca dan kembali membuka kitab blogging yang lama tanpa aturan baku dan kaku. Penuh dengan majas dan kiasan tak berguna. Agar tak sia-sia perjalananku menulis selama satu tahun ini.
What anything do you say, I DON’T CARE. Just do everything what I want...
Blogger Bebas Berekspresi
Menjadi Blogger yang bebas berekspresi adalah satu hal yang tidak semua orang bisa melakukannya, menulis adalah hal yang bisa dilakukan setiap orang, dan terus menulis meski ada atau tidaknya komentar, dicaci atau dipuji adalah bagian dari apresiasi. Jangan pernah berhenti menulis! I Love Blogging.
BalasHapus@Deeahzone
BalasHapusYap betul sekali, dengan kondisi apapun sebaiknya kita hrus terus menulis dengan niatan baik yang kita miliki. Entah mau sepi atau ramai, yang penting selalu berusaha menulis. We Love Blogging ;) Ngomong-ngomong blogging sudah punya pacar atau belum ya...hehe...
selamat.. sudah setahun hidup di blogsphere.. he he..
BalasHapuskalau saya rasakan, sebenarnya bukan ide itu yang tidak ada, karena dalam kehidupan kita, semua yang kita jalani bisa dijadikan sebagai inspirasi dalam menulis..
hanya saja bagi beberapa orang, tidak semua yang dia dapat dalam kehidupan nyata mau dia tuliskan di dunia blog, hal ini bisa disebabkan karena idealisme menulisnya atau seperti yang sobat bilang, berkaitan dengan "pencitraannya".
disadari atau tidak, waktu pertama kita menulis di blog kita selalu menuliskan apa saja -maumaukita- tapi lama kelamaan, dalam pikiran mulai muncul pertanyaan, apakah tulisan ini betul-betul bermanfaat bagi pembaca blog ? apakah penting tulisan ini saya muat ?
tapi seharusnya sebagai "blogger bebas berekspresi" pertanyaan seperti ini rasanya tidak perlu untuk diperhatikan, namanya juga bebas, apa saja yang ada itu yang dijadikan sebagai ide menulis, bukan ? ya.. tentu saja dengan memperhatikan koridor2 yang ada.. :D
@Awaluddin Jamal
BalasHapusTerima kasih sebelumnya. :)
Iya mas, saya juga berpendapat bahwa beberapa hal yang bersifat pribadi tidak akan pernah saya utarakan karena itu semua adalah privasi saya. Biarkan saya dan Tuhan yang tahu.
Awalnya saya juga berpikir dalam hati, apakah tulisan saya ini bermanfaat? Penting atau tidak? Hanya pembaca yang bisa menilai. Bagi saya pribadi menulis sebanyak-banyaknya merupakan hobi baru yang saya gemari kemarin-kemarin. Entah itu bermanfaat atau tidak bagi orang lain. Saya yakin pengunjung blog ini bukan hanya blogger, tapi beberapa sifat dan karakter yang bervariasi. Ada yang suka masalah blogging, konten konyol, masalah musik dan inspirasi kehidupan. Jadi saya mengalir saja lah untuk menulis, entah itu berguna atau tidak. Kadang masalah blogging, harian, bola atau sekedar cerita hidup.
Nahh...masalah ekspressi kan tidak terbatas dengan tulisan. Mungkin bisa foto, video lucu atau puisi yang bagus. Sebenarnya saya hanya ingin menggasak beberapa pemikiran orang banyak yang mengatakan bahwa, "Apa pentingnya coba nulis kegiatan sama curhat di blog?" Seakan akan blog hanya ditulis untuk sesuatu hal yang bersifat bermanfaat saja bagi pembaca tapi tidak bernilai dan berkesan bagi penulis. Dengan berekspressi di blog saya berharap akan banyak orang yang mampu mengekspressikan apa yang dia pikirkan melalui media blogging. Siapa tahu ada cerita dan hikmah yang bisa kita petik dari sana.
Dan tentu saja Blogger Bebas Berekspressi juga punya tata krama dalam berekspressi. Paling penting tidak menggannggu kenyamanan dan tidak menimbulkan adu jotos dalam arti yang sesungguhnya. Terima kasih untuk tanggapannya. :D
@Imtikhan
Terima kasih gan, sudah mau mampir.
Wah...kretif sekali kamu Ayub..lanjutkan terus daya kreatif dan seni didalam dirimu.
BalasHapusMaaf juga saya baru bisa berkunjung,maklum belakangan ini lagi ada kegiatan :), ada beberapa artikel yang saya lewatkan disini :(
kebebasan berekspresi jangan berlebihan, seperti blogger yang nulis berita yg menghebohkan dunia, blogger lesbian diculik... ternyata itu hoax
BalasHapus@New Berrymor
BalasHapusWah...semoga segala urusan offlinenya dapat segera diselesaikan mas. Terima kasih.
r10
Kalau berlebihan ya tidak dan yang kalau seperti itu bukan ekspressi, tapi kebohongan publik. Dan hal seperti itu nggak perlu diapresiasim nggak ada gunanya.