Belajar dari pengalaman merupakan salah satu metode paling efektif. Setiap orang pasti setuju bahwa pengalaman adalah guru yang paling berharga. Istilah kasarnya kalau mau cepat pintar ya praktek. Melalui pengalaman kita akan langsung dihadapkan langsung dengan fakta. Langsung berhadapan dengan objek serta dapat menangkap ilmu melalui beberapa cara. Lewat penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, imajinasi, dan perasaan.
Tidak seperti belajar hanya lewat buku. Kita hanya menangkap materi lewat penglihatan dan imajinasi. Begitu juga dengan penjelasan dari guru dan CD modul pembelajaran. Pembelajaran hanya diperoleh melalui penglihatan, pendengaran, dan imajinasi. Tidak selengkap belajar dari pengalaman.
Sebagai contoh salah satu pengalaman saya :
Pernah suatu hari (waktu kelas 2 STM) saya mencoba untuk melakukan penyetelan celah katup mesin motor saya. Kalau dari penjelasan dan teorinya cukup sederhana. Tinggal bongkar, setel dikit mak jreng. Tapi kenyataannya tidak. Alih-alih motor tambah enak malah motor tidak bisa jalan (hahahag...korban mal praktek). Tapi saya tidak gugup. Jadi acara otak-atik motor tetap saya lakukan sampai benar-benar tidak bisa apa-apa lagi.
Saya punya prinsip :
"Selagi ada bengkel, saya tidak akan berhenti untuk membongkar. Dan selagi ada orang yang lebih pintar, saya tidak akan berhenti untuk bereksperimen."
Setelah beberapa lama motor saya tidak nyala-nyala juga. Saya akhirnya menyerah (wis butek pikirane...hahag). Langsung saja motor yang tidak bisa jalan ini saya giring ke bengkel terdekat. Ya memang, resikonya jadi agak malu karena bisa bongkar tidak bisa masang. Tapi saya tidak mau capek-capek mikirin malu untuk belajar. Kecuali saya itu maling dan tukang maksiat! Malulah saya pada Tuhan dan orang sekitar saya.
Dengan begitu saya akan tahu dimana yang salah. Bagaimana cara yang benar untuk menyetel katup. Bagaimana cara mengembalikkan semua komponen pada tempatnya. Menambah wawasan dan teman baru. Sehingga, besok-besok kalau ada masalah lagi tidak akan pernah canggung untuk bertanya. Memperoleh banyak ilmu dari mereka yang tidak pelit untuk berbagi.
Dan Alhamdulillah ilmu selama melakukan mal praktek itu saya rasakan sampai sekarang. Saya tidak yakin apakah saya sekarang bisa kalau dulu saya tidak berani belajar dengan praktek langsung atau sekedar memikirkan gengsi dan rasa malu. Banyak sekali hal yang saya pelajari dari berbagai pengalaman saya di lingkungan sekolah, teman-teman, rumah dan lain-lain.
Tapi perlu kita ingat, sebelum melakukan praktek kita juga perlu mengetahui sedikit teori atau pengetahuan dasar agar nanti kita tidak banyak salah. Ibaratnya sebelum mendaki kenali medan terlebih dahulu. Coba kita tanya dulu sama orang yang ahli, atau kalau tidak malas buka saja buku catatan Anda.
Belajar dari pengalaman saya rasa jauh lebih menarik daripada sekedar mencari lewat teori saja. Pengalaman hidup juga mampu membuat seseorang jadi jauh lebih dewasa. Pengalaman mengajarkan pada kita bahwa hidup tak hanya sekedar hipotesis dan opini belaka. Namun, lebih dalam bentuk realita yang pastinya akan kita perloeh selama menjalani kehidupan dan belajar dari pengalaman.
dulu waktu masih sekolah saya sering beli buku tulis yang bagian bawahnya tertulis seperti ini :
BalasHapusexperience is the best teacher
mungkin tulisan itu sengaja dibuat di buku tulis, biar pelajar yang pakai buku itu bisa paham bahwa belajar tidak hanya bisa dilakukan di dalam ruang kelas dalam hal ini, teori saja.
tapi lebih dari itu, kita harus bisa mengaplikasikan teori yang sudah diterima ke dalam praktek nyata. Sebab tidak jarang ditemui bahwa teori yang ada tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
kalau menurut saya sih intinya : learning by doing aja sob.. he he
ho oh bener gan. Yang penting kesalahan itu bukan sebagai bahan diungkit ungkit namun referensi untuk kita melangkah ke depannya
BalasHapus@Awaluddin Jamal
BalasHapusIya mas, kalau tidak salah buku tulis Si*u ya...hehe...
Betul mas, terkadang kita juga menemukan hal demikian karena hakikatnya teori itu berasal dari beberapa hipotesis. Wah...saya jadi tertarik untuk membahasnya di postingan berikut...hehe...
Learning by doing, sepertinya ini yang harus serin-sering kita terapkan. Jadi kegiatan belajar bisa jadi lebih santai dan menyenangkan...hehe...
@Haqi
Istilah kerennya belajar dari rasa sakit...hehe....mengungkit-ungkit kesalahan memang bikin hati sakit, ambil hikmahnya saja.
Met Sore Sob... :)
BalasHapusWah akhirnya bisa nyampe sini lagi hihi.. maaf sebelumnya nie aku baru bisa berkunjung lagi :D
Setuju Sob... Pengalaman emank guru paling berharga, soalnya jujur aja semua Pelajaran bahkan mata kuliah yg dulu pernah kudapet malah cuma kepake sekitar 3% waktu aku bener2 terjun ke dunia kerja :D
Tapi bener katamu Sob... sebelum praktek yg juga mesti tau basicnya dulu klo ndak ya makin dalem aja nyemplungnya haha...
Wes lah aku tak pamit dlu ya...
Semangat terus n Happy blogging :D
pengalaman adalah guru terbaik mas :-D
BalasHapus@Mas Ferdinand
BalasHapusHahahag...sibuk ya mas, maaf juga saya baru bisa balas.
Hemmm...memang nyatanya praktek akan lebih mengena, apalagi kalau sudah kerja. Kita akan mengetahui bagaimana medan kerja yang sesungguhnya. Bisa nyiapin mental juga itu.
Hati-hati mas, semoga bloggingnya menyenangkan hehehe...
@Roni Ravaelz
BalasHapusGuru terbaik dan paling dekat dengan sebuah realita :)