Pernah denger nggak ada yang ngomong, “Rajin sholat sama ngajinya kalau bulan puasa doang !!! Paling habis lebaran sholat fardhu bolong-bolong.” Faktanya saya memang meng-IYA-kan fenomena ini, tapi dalam hati saya pengen banting sandal sama HP bututku karena kesel denger orang ngomong begini. Bener-bener nusuk tapi memang sesuai dengan realita anak muda yang masih imut kayak saya (bagian imut nulisnya agak lama).
Bagi saya, menjadi rajin beribadah di bulan puasa adalah hal yang lebih baik ketimbang orang-orang yang mengatakan ‘Rajin Kalau Puasa Saja’ padahal kerjaan mereka cuma senam tidur dan ngabisin waktu buat ngerumpi, atau nunggu buka sambil main PB maupun sekedaran Twitteran, serta obral status FB sambil pamer kalau sudah buka pakai kurma Afrika bin kenyang !!! Fenomena rajin beribadah di bulan Puasa bagi saya adalah hal biasa, lumrah, dimaklumi, dan berasal dari fakta yang dapat dipercaya semua pihak.
Apakah kita lupa apa saja keutamaan yang ada di bulan puasa? (Kalau lupa coba buku PAI II Bab 3 dibuka, ehemm...) Banyak sekali dan tentu saja ganjarannya berkali-kali lipat. Jadi sayang sekali kalau waktu yang sebulan ini kita sia-siakan. Nah... maka dari itu kita dan seluruh umat muslim di seluruh dunia berlomba-lomba buat dateng paling cepet ke Mesjid. Tadarusan di waktu luang sebanyak mungkin dan menyisihkan lebih banyak uang buat sedekah. Atau memberi makan anak yatim serta kaum Dhuafa. Apa ada yang salah kalau kita jadi rajin banget beribadah di bulan puasa ?!!!??@#$^$&@!(!?
TAPI...
Alagkah JAUH LEBIH BAIK jikalau amalan yang kita kerjakan selama bulan puasa itu juga kita terapkan di bulan-bulan selanjutnya. Jadi kita masih tetap bisa istiqomah dengan ibadah yang sudah kita jalani. Ruaarrr Biasa !!!
Lalu bagaimana dengan yang menulis?
Saya? Kamu tanya saya? Emm...ya jujur saja sih... Ohh ya, ngomong-ngomong kamu sudah makan belum?
Jadi ente OMDO dong Min !!! Ngomong sendiri tapi nggak pernah ngelakuin hal yang sama !!!
Emm...saya cuma mengingatkan kok. Mengingatkan dalam kebaikan kan juga masuk dalam kategori berbuat kebajikan. Daripada mengingatkan dalam keburukan, hayo coba...(ngeles).
Tettttt...
Daripada saya makin OMDO saya akan akhiri tulisan singkat ini dengan saling mengingatkan, khususnya bagi saya sendiri dan umumnya bagi Anda yang sudah berkenan membaca tulisan ini. Mumpung masih bulan puasa dan faktanya tahun ini kita masih diberi kesempatan merasakan bulan mulia ini, mari kita berbondong-bondong memperbanyak ibadah sunnah yang sudah ada tuntunan dari Rasulullah.
Usia nggak ada yang tahu kapan berhentinya dan mengingat kalau Kematian Sedekat Tali Sandal, jadi harus dimanfaatkan dengan baik. Lebih baik memanfaatkan waktu luang buat belajar atau ngaji daripada tidur kayak saya. Lebih baik berhenti sejenak main game dan ambil wudhu buat sholat sunnah barang 5 menit saja yang jelas ini bukan saya. Dan alangkah jauh lebih baik jikalau pribadi kita yang sudah baik di bulan Ramadhan tertular di bulan-bulan yang lain. Wassalam...
hhm, menurut saya itu akan sia-sia saja jika rajin ibadah saat bulan puasa. Sama saja dengan berpuasa namun tidak rajin ibadah, puasanya akan sia-sia.
BalasHapus@Daw-XP
BalasHapusWow...kalimatnya kok membingungkan mas? Mungkin seharusnya kalimat pertama jadi, "Menurut saya itu akan sia-sia saja jika rajin ibadah saat bulan puasa SAJA. Kalau begini saya bisa tangkap. Kalau rajin ibadah di bulan puasa dengan berpuasa tapi tidak rajin ibadah nggak koherens kalimatnya.
Assalamu 'alaikum.
BalasHapusHmm, itulah yang terjadi pada kebanyakan dari kita (termasuk saya). Tiap tahun di-Training, tapi hasilnya NIHIL dan belum lulus juga. Tahun berikutnya di HER, nggak lulus2 juga, tahun berikutnya juga sama!
Kira-kira sdh berapa tahun ya kita di-Training dan HER???
Kalau masalah yang umum keduniawian kejadian pasti akan membuat kita MALU, amit2 kok bebal benar aku gak lulus2. Benar g Mas???
Tapi kalau Training yang ini, kita kok g malu Yaaa? Padahal g lulus2.
Pertanyaan untuk diri saya sendiri, "kalau tahun depan nggak sempat ikut HER lagi, gimana???"
Ya Allah, bimbinglah kami mendapatkan berkah bulan agung ini, agar kami bisa lulus.
Salam Takzim.
Waalaikum sallam Wr. Wb.
BalasHapusWah...komentarnya benar-benar menyentil mas dan sangat terasa dengan keadaan saya yang sekarang. Memang sepetinya beberapa kalai training yang sudah kita jalani mulai dari akhir balik sampai sekarang belum membuahkan hasil apapun. Yang ada hanya mengulang-mengulang dan menulang. Dan kebanyakan kualitas malah makin buruk hemm... Waduh as, saya harapa sampai akhir khayat nanti saya masih bisa diberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan. Masih banyak PR yang harus saya kerjakan, dan kebanyakan belum pernah selesai hemm...semoga Allah memberi kemudahan Amin. Amin...semoga kita bisa lulus tahun inni dan selanjutnya :D