Sudah lama nggak update,
kali ini saya mau menyuguhkan sajian ringan di malam hari ini. Mari kita
berkenalan dengan penghuni lain di dunia Web Development, Bootstrap Framework. Agak melenceng memang dari artikel kemarin tentang cara mengatasi invalid compiler di CodeBlocks. Mungkin sebagian dari Anda sudah tahu tentang
Bootstrap. Saya sendiri baru mengenal Bootstrap pada awal bulan Januari lalu dari
teman. Jadi, mohon maaf kalau apa yang saya sampaikan di artikel ini ada yang
salah. Seperti biasa, acara perkenalan kita mulai dengan beberapa pertanyaan. Siapakah dia? Apakah dia teman ultraman atau musuh
batman? Apa tujuan dia datang ke dunia maya? Dan apa saja yang telah dia
lakukan untuk para penggemarnya? Untuk selengkapnya simak artikel
berikut.
Bootstrap adalah jebolan
dari Twitter yang dikembangkan oleh Mark Otto dan Jacob. Bootstrap merupakan front-end toolkit open source yang
digunakan dalam pengembangan aplikasi berbasis Web. Pada dasarnya Bootstrap
merupakan CSS yang dikembangkan dengan Less Framework. Less digunakan untuk
mempermudah dan meringkas kode CSS yang digunakan dalam mendesain suatu Website.
Dengan begitu, penggunaan kode CSS akan semakin ringkas dan dapat
diimplementasikan untuk pengembangan Website yang lain. Untuk keterangan
lengkap tentang Less silahkan Anda googling
sendiri.
Lalu, apa fungsi dari
Bootstrap? Bootstrap berfungsi untuk membantu designer dan pengembang dalam mendesain sebuah halaman web dengan
cepat dan tampilan yang bagus aka ciamik. Sehingga,
waktu yang digunakan untuk mendesain tampilan Web dapat dikurangi dan dialihkan untuk minum kopi dan makan snack. Saat
ini bootstrap sudah kompatibel dengan beberapa browser terkenal, seperti
Firefox, Chrome, IE+7 dan lainnya.
Salah satu kelebihan
Bootsrap menurut saya adalah Responsive
Design. Responsive Design
merupakan suatu istilah yang digunakan untuk sebuah tampilan atau design
website yang dapat diadaptasikan pada perangkat mobile atau tablet. Jadi
tampilan Web kita akan disesuaikan dengan tampilan ukuran layar yang terdapat
di HP. Selain itu, juga bisa kita lihat, tampilan Web ketika browser dikecilkan
juga akan menyesuaikan. Contohnya bisa dilihat pada salah satu buatan saya yang
nggak bagus bagus amat, cek di sini. Coba jendela browsernya dikecilkan, ukuran
halaman dan isinya akan menyesuaikan, termasuk gambar yang ada.
![]() |
Tampilan asli di browser Klik kiri untuk memperbesar |
![]() |
Setelah ukuran jendela browser diperkecil Klik untuk memperbesar |
Bagi saya pribadi menggunakan Bootstrap itu gampang-gampang susah. Susah kalau yang nggak tahu mau buat apa dan mudah bagi yang sudah mengerti HTML dan CSS. Selain itu, untuk mempermudah para pengguna Bootstrap, tim pengembang telah memberikan beberapa panduan dasar dalam menggunakannya. Panduan dasar ini bisa kita lihat pada menu halaman webnya di Github. Panduan dasar ini terdiri atas Get started, Scaffolding, Base CSS, Components dan Javascript.
Cara menggunakan Bootstrap
cukup mudah, tinggal download paketnya, masukkan ke dalam projek kita, lalu panggil
filenya ke halaman Web yang kita buat. Setelah itu, tinggal kita manfaatkan
kelas dan toolkit yang ada sesuai kebutuhan. Nantinya dalam paket bootstrap ini
akan terdapat 3 direktori. Diantaranya, CSS, Javascript dan Image. Untuk
direktori image hanya berisi gambar icon dari Glyphicons yang dapat kita
gunakan.
Sudah banyak website yang
mengimplementasikan bootstrap ini. Beberapa contohnya bisa dilihat di unofficial Tumblr atau Premium Bootstrap Template di Theme
Forest (berbayar). Contoh yang lain bisa Anda cari di Google. Kalau dilihat
hasil tampilannya sangat bagus, bahkan untuk membuat struktur yang sederhana
sekalipun. Sekian artikel Apa Itu Twitter Bootstrap dan terima kasih. Happy surfing !!!
Referensi :
mas ayubb klo saya mau mnta tlg buat privat blajar desain bootstrap bsa?? tapi lwt jarak jauh ya,,krn sya domisili di smrg,,,lisa polines,,email lisa.stta@gmail.com
BalasHapus