Kemerdekaan Republik Indonesia. Topik seperti itu dapat diangkat dari bermacam-macam sudut tentunya. Dan dari berbagai macam sudut pula akan lahir bahasan yang berbeda. Sebagai warga Negara yang baik kita pasti punya sikap yang berbeda untuk mengapresiasikan hari kemedekaan ini. Namun, semua sikap tersebut hanya ditujukan untuk satu kepentingan yaitu mengisi kemerdekaan.
Huah…tapi terkadang terusik juga pada sebuah pertanyaan di benak saya dan segelintir orang. Apa benar kita sudah benar-benar merdeka dan lepas dari penjajahan? Ya kalau di bilang merdeka dari kata penjajah yang sebenarnya ya pasti sudahlah. Kita memang merdeka dari penjajah Jepang dan Belanda.
Itulah hasil perjuangan para bunga bangsa. Lautan Api bergejolak dimana-mana. Ribuan bambu sudah ditebang dari kebunnya. Hanya demi setapak tanah untuk kehidupan kita mereka menghabiskan tetesan darah dan darah. Sehingga sampai detik ini kita masih bebas blogging…betul! Terima kasih…terima kasih…terima kasih…Merdeka!
Tapi kita masih punya banyak PR kawan! Kemiskinan, masalah kehutanan, moral bangsa, kasus HIV remaja, korupsi, dan berbagai kasus lainnya yang sering kita dengar. Saya memang bukan siapa-siapa. Saya hanya rakyat yang kerjaannya mengeluh. Tapi ingat! Keluhan saya adalah alarm bagi mereka yang di atas!
Tanpa ada yang mengeluh mana mungkin mereka selalu ingat akan nasib bangsa. Lewat media banyak orang mengeluhkan nasib mereka. Lewat blog ini pula saya berusaha mengingatkan. Walaupun saya tahu tidak ada orang gedongan yang baca artikel ini…hehehe…
Masalah apresiasi pendapat sangat mengusik saya beberapa hari ini. Memang penyampaian pendapat saat ini dapat berlangsung dengan bebas dan beretika. Banyak forum dan kegiatan yang dapat memoderasi pendapat antara satu orang dengan orang yang lain. Namun, yang saya heran bagaimana penyampaian pendapat kita kepada wakil rakyat? Penyampaian pendapat yang horizontal begitu?
Teng tong…rakyat jelata seperti saya masih kesulitan utnuk menyuarakan keluhan saya. Orang-orang sudah pada masuk TV dan mengeluhkan penderitaan mereka. Tapi kenapa belum ada tawaran syuting buat saya...hikz...hikz... Paling-paling hanya mengeluh lewat blog ini.
Ya pasti ada prosedurnya dong mas. Masak kamu seenaknya sendiri kayak Om Pong Harjatmo! Kamu pengen terkenal ea!
Ea kalau ada tolong kasih tau donk Pak. Saya bangga kog sama Om Pong Harjatmo! Tidak asal ngomong tapi bisa berbuat banyak. Beritahukan kami caranya. Biar rakyatmu ini tahu bagaimana caranya berorasi yang baik dan benar! Tidak asal gembar-gembor saja tapi toh akhirnya diacungin senjata…kabur…
Kalau di dunia blogging bagaimana ea?
Beruntungnya tidak ada wakil rakyat-rakyatan toh semua blogger adalah wakil dari blog mereka sendiri. Blogger bebas posting-postingan yang bagus dan menarik asalkan tidak menimbulkan adu jotos yang sesungguhnya dan tidak dijebloskan dalam penjara yang sesungguhnya. Wah..menakutkan donk kalau masuk penjara gara-gara blogging…hehe…
Kayaknya blog ini cuma bisa omong kosong saja ea, mengeluh tanpa solusi! Ngomongin kemiskinan lah!
Hari ini saya punya Pak. Kalau boleh ea…kalau boleh menyarankan. Jika bangsa ini masih serius mengentaskan kemiskinan coba donk tanyakan langsung masalah kemiskinan kepada rakyat kita yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Jangan selalu bertanya kepada mereka yang ahlinya ekonomi saja. Mereka kan orang kaya. Mereka memang menguasai ribuan teori tapi belum pernah merasakan langsung apa yang disebut status miskin. Saya berpendapat bahwa rakyat miskin di setiap daerah memiliki alasan berbeda mengapa hidup mereka begitu sulit. Itulah pendapat blogger durhaka ini Pak...hehe...
Tulisan di atas hanyalah cipratan tinta inspirasi yang saya punya. Saya harap semuanya salah biar tidak ada yang mendemo tulisan saya…kabur… Walaupun saya blogger durhaka saya tidak akan mendurhakai negara ini. Dirgahayu Republik Indonesia ke-65. Semoga blogger Indonesia semakin maju dan kritis, Amin.
Andai saja ada wakil rakyat di dunia blog. saya akan protes tiap hari lewat blog saya. kalau dia protes, saya akan ikutan protes.
BalasHapus"emang Bapak/Ibu ikut membangun blog ini?"
Nanti bapak/ibu saya tuntut dengan RUU Blog No.1
*Mas Ayub hilang selama dua hari. saya kira shock
hahag...
BalasHapusmau jadi calonnya mesti...hehehe...
percuma mas...wakil rakyat blogging tidak dibayar...
kayaknya sekarang sudah ramai membahas UU Blog baru nie...
wah...tim perumusannya siapa?
nggak trauma sih...cuma ingin merubah gaya blogging, blogwalking, dan lainnya...
apalagi di rumah ada pesenan buat acara tirakatan RT jadi dengan sangat terpaksa harus liburan blogging dulu...hehe...
Yang cocok jadi perumus UUD blog adalah Pak Anas dan Mas Ayub ditambah beberapa rekan blogger yang lain. kalau saya cukup membantu dengan doa saja.
BalasHapusWalau ditinggal 2 hari. tapi, rumahnya nggak kehabisan tamu. hebat mas.....
saLam kemerdekaan inspirasi.
BalasHapussesuai dengan aturan yg ada daLam undang-undang, semua aspirasi dapat diapresiasikan pada media yg tersedia tanpa harus takut menyinggung seseorang ataupun sebuah keLompok tertentu. dengan garis bawah, harus sesuai dgn kode etik daLam penyampaiannya.
>>Dearryk
BalasHapusweh...saya tidak ikut-ikut ahh...saya hanya akan menonton saja...dan menunggu hasil...hahag...
mungkin itu kunjungan balik mas...hehe...
>>Om Rame
ea Om...masih dengan topik yang sama...semuanya masih menyangkut tentang kebebasan yang terkontrol...semoga saja tidak akan menyinggung pihak manapun lagi...hehe...
>>Four Dreams
idem nie mas...hehe
salam merdeka juga...
Indonesia dan Blogosphere (dunia blogging) dua-duanya memang sudah bisa dikatakan merdeka secara bahasa. Tapi secara hakiki, TIDAK!
BalasHapusJika kemerdekaan indonesia masih dipertanyakan ketika kondisi rakyat negeri ini yang masih jauh dari kata 'SEJAHTERA'... maka kemerdekaan blogosphere masih dipertanyakan ketika 'etika dan rasa tanggung jawab' dipandang sebelah mata oleh sebagian blogger...
buktinya? saya yakin kita semua akan sangat mudah menemukannya....
>>Pak Athur
BalasHapuswah...
Pak Athur berorasi...hehe...
saya juga baru saja meluncur ke tempat Bapak...
ia Pak...benar sekali...etika dan tanggung jawab dari penulis sepertinya sudah dianggap remeh sebagian blogger...saya pun terkadang juga berlebihan sebelum akhirnya saya belajar tentang arti etika itu...
semoga dengan semakin bertambahnya hari...maka semakin baik pula perlakuan blogger di dunia blogging...
semoga saja saya bisa mempertanggung jawabkan semua ini...hehe...
Wah ... sudah jasi ruang diskusi yg seru blogmu mas. Tidak bgt banyak komentar masuk, tapi semuanya pembicara dari Universitar Blogging Nusantara. Dan ini lbh menarik bg sya ktimbang 20000 kentut..ha ha..
BalasHapusPertama terima dulu salam saya ats "kedurhakaanmu"..
Hhmm.... banyak yg teriak merdeka, byk yg katanya mmemperjuangkan rakyatnya agar merdeka , dst. Tapi dimana kemerdekaan it sesungguhnya?
Saya tdk bgt paham sola politik dan terori kebangsaan,
Tapi saya wajib memerdekakan diri sendiri dari segala macam tirani. Dan sbg seorang blogger, sya ingin merdeka dari tradisi blogging yg hy membelenggu kreatifitas.
Dan untuk mas Ayub, tulislah apa yg ingin kamu tulis.
Ini hak mu. Kita sudah merdeka, dan selalu harus memerdekakan diri, walaupun gempa bumi blogging belum berhenti...
kemiskinan masih menjadi hot topic........ mau contoh mana ni ya? india apa jepang....... india yg kyknya sama miskinnya sama indonesia tapi inovasi2nya bikin kita melongo....... jepang yang maju, kyknya kemiskinan itu langka tapi banyak hutangnya...... semoga indonesia bisa mengambil hal positif dari 2 negara ini... :D
BalasHapus>>Pak Anas
BalasHapushehe...
walaupun sedikit yang berkomentar yang penting ada tanggapan Pak...saya pun tidak akan menangis jika konten saya tidak dikomentari karena semua bebas berkomentar atau tidak...hahag...
hehe...salam durhaka Pak..
nah...itulah Pak yang sebenarnya ingin dicontoh oleh blogger durhaka ini Pak...melepaskan diri dari tradisi blogging yang ada...kebebasan dan berapresiasi dalam menulis itulah yang sedang dipungut-pungut dari tempatnya...sungguh berat pengorbanan mencari kebebasan...tapi saya sedang mencoba Pak...hehe...
ea mungkin apapun saya akan tulis di sini pengalaman pribadi nyata dan tentang blogging...yang penting posting Pak...hehe...
wah...Pak Anas promosi judul posting terbaru nie...hehe...
>>Mas Febri
hahag...saya baru tahu mas kalau Jepang banyak hutang...terima kasih infonya...
kalau bisa jangan contoh positif itu saja mas...tapi cara dan gaya hidupnya juga...kan asyik thu mas...ehehe...