AyubAdiputra | Odd Blogger | Programming


Fungsi Kolom Komentar

Fungsi Kolom Komentar, Festifal Kentut
Kolom komentar dibuat untuk menulis tanggapan. Anak kecil umur 50 tahun juga sudah tahu kalau kolom komentar dibuat untuk menulis komentar. Bukan ajang nyepam, promosi dan bikin huru-hara akhir jaman!


Dari waktu kecil kita sudah sadar yang bernama komentar itu merupakan bagian hidup kita. Sedangkan tempat mencurahkan komentar dalam blog salah satunya melalui kolom komentar.

Beberapa blogger memilih membumi hanguskan kolom komentar karena tidak sanggup membalas semua komentar. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa hanya sebagian dari komentar-komentar itu memang perlu mendapat balasan pahala. Yang lainnya cuma kentut alakadar atau nyepam.

Dan sebagian dari mereka memilih untuk menggunakan fasilitas tanya jawab via email. Kalau seperti ini maka kenikmatan dalam blogwalking menjadi berkurang. Saya rasa interaksi yang lebih dekat belum bisa diperoleh. Sehingga saya tidak setuju dengan pemusnahan kolom komentar di komplek blogging.

Selama ini saya lihat kalau fungsi lain dari sebuah kolom komentar telah mengalami evolusi. Dan itu juga menjadi sebuah sebuah ajang pameran yang lain. Istilah bahasa gaulnya spam. Kalau ini semua pasti sepakat dan sudah banyak mereka yang tidak setuju.

Sekarang juga sudah banyak yang merubah kolom komentar menjadi ajang festival komentar alakadar. Istilah gaulnya kentut. Maka di situ berjibaku ratusan komentar kentut. Dan kerennya para admin blog memang selektif mengaudisi komentar mana saja yang perlu dibalas dan tidak.

Itu memang mereka tujukkan untuk dijadikan pelajaran. Bahwa komentar seperti itu memang bukan untuk ditanggapi. Contohnya seperti : “Menarik, Josh gandos lah pokoe, Jangan lupa kunjungi aku ya dan semacamnya.” Dan mereka memang membalas bagi siapa saja yang membutuhkan balasan pertanyaan dan tanggapan.

Di kejadian yang lain kolom komentar itu dapat berupa komunikasi. Layaknya sebuah saluran komunikasi diantara banyak orang. Itulah nikmatnya sebuah komentar di blog. Interaksi timbal balik menjadi incaran blogger yang sudah lama tinggal di komplek blogging.

Memang pada awalnya banyak blogger yang baru melahirkan blog memilih indikasi kepuasannya dengan pengunjung seperti saya dulu. Setelah itu ada yang berpindah haluan ke jumlah komentar dan yang terakhir adalah persahabatan. Kalau persahabatan itu sendiri ingin terwujud maka diperlukan sebuah interkasi.

Mana mungkin sebuah interaksi terwujud kalau semua obrolan kita hanya berupa nice info syndrome?

Beberapa kolom komentar juga bebentuk reply. Maka kolom komentar pun berubah menjadi ajang tanya jawab. Kita bebas menanyakan apa saja yang ingin kita tanya pada sebuah kolom komentar. Tentu saja disesuaikan dengan isi dan beberapa hal terkait.

Ada juga yang menjadikan kolom komentar sebagai ajang curhat. Itu juga menyesuaikan dengan isi sebuah artikel. Apa tepat artikel curhat “Pacaraku Selingkuh Lagi” dikomentari “www.syukurinlu.com. Jangan lupa kunjungan balik!” lebih baik saya komentari, “Mampus lu! Makanya kemarin waktu gue tembak diterima donk!” walau kasar tapi tetep nyambung.

Itulah beberapa fungsi kolom komentar, bukan sekedar tempat peneyelenggaraan festival kentut. Menurut Anda kolom komentar itu fungsinya apa?

23 Komentar:

  1. Kalo menurutku komentar itu harus nyambung baik yang terasa manis ataupun pahit, jangan asal kentut.. akan terasa berbeda jika orang yang berkomentar benar2 membaca dan memahami konten.. memberikan kepuasan tersendiri, karena yang paling aku nikmati dari blogging, selain berhasil menumpahkan isi hati lewat tulisan, berharap ada masukan, berupa komentar atau kritikan.

    BalasHapus
  2. Wahh...betul itu Bu, memang asyiknya blogging itu bisa memuaskan hasrat untuk mendapatkan kepuasan dalam berkomentar dan menulis dalam artikel. tidak mungkin kalau kita mengharpkan kritikan dan tanggapan dari komentar yang berbau kentut alias tidak nyambung dengan isi artikel.

    sudah mulai blogging lagi Bu?

    BalasHapus
  3. Ya dipaksain aja walaupun masih mengantuk dan setengah bermimpi.. hehe..

    BalasHapus
  4. Uwalah...saya kira sudah fit betul Bu. perlu suplemen vitamin kayaknya. semoga saja kembali Fit dengan mengirim artikel-artikel selanjutnya...hehe...

    BalasHapus
  5. mau komentar yang jujur atau komentar yang hanya menyenangkan pemilik blog??

    jika anda hanya mau saya senangkan tanpa peduli isi artikel anda,saya akan bilang :

    " pertamaxxx..amankan mas..bla,.bla...nice info gan...di tunggu info selanjutnya..."

    kalau anda mau komentar yang jujur,saya kasih deh,bonus untuk anda...:

    "jujur,saya paling nggak suka komentar yang hanya sekedar basa-basi seperti komentar di atas,sudah pasaran mas,karena terkadang komentar seperti itu hanya asal-asalan saja...
    tanpa melihat isi artikel,langsung main nyerocos nebar kentut,ABS kalau boleh saya bilang,jika saya tidak nyambung & tidak faham dengan isi artikel,lebih saya diam,hanya melihat saja tanpa harus ikut menikmati...

    BalasHapus
  6. Kalau bagi saya lebih suka kolom komentar sbg tempat diskusi dan saling berbagi. Itu suatu kepuasan yang tak tergantikan oleh yg lain. Karena dari sisi prestasi secara statistik, komentar itu tdk ada nilainya. Angka kunjungan dan alexa tidak mau tau ada komentar atau tdk. Tapi itulah kepuasan tersendiri dari komentar yang bermutu. Ada kepuasan bathin.

    Tapi kalau ada yg suka 1000 komentar kentut, dan juga menebar 1000 komentar kentut, ya selamatlah untuk dia. Tapi jangan lupa, di akhirat nanti blogger spt itu akan saya jebloskan ke dalam neraka bagian blogging haha...!

    BalasHapus
  7. MAksud mas Agoest komentar diatas..., komentar siapa yah ? mungkin komentarku ? karena cuma komentarku yang paling atas.

    Mas ayub aku ngasih komen gak basa-basi dan gak asal2an loh, sungguh itu komenku dari memahami tulisan mas Ayub, hanya sebatas itu kemampuanku, dan seperti itulah harapanku terhadap komentar, aku ingin komentar yang memberikan masukan atau saran atau kritikan yang berhubungan dengan konten...

    Salam kenal dan hangat buat mas Agoest

    BalasHapus
  8. Pak Wid atau Pak Agus
    hahag...jujur komentar pertama saya tidak senang kog Pak, toh yang saya anggap komentar yang asyik itu yang berupa tanggapan dan interaksi.

    dan terima kasih buat komentarnya. memang sepertinya komentar di atas sudah tidak jamannya lagi Pak. selain itu juga komentar seperti itu memang bagusnya dimasukkan ke dalam arsip komentar tidak bermutu. soalnya tidak koheren dan tidak ada interaksi antara penulis dan pembaca. seperti kurang ada penghargaan dengan penulis. dan saya sangat setuju sekali Pak. kalau memang tidak paham lebih baik kita tidak usah berkomentar dan cukup menikmati artikelnya saja. thanks Pak Wid!

    Pak Anas
    hahag...saya juga suka yang demikian Pak. rasanya soal pengunjung dan alexa saya lebih memilih mengalir setelah berusaha. tapi interkasi dan komunikasi (diskusi) seperti ini harus dipertahankan biar acara blogging jadi lebih nikmat.

    hauahag...nanti buat neraka blogging ahh...

    Bu Triz
    ehhh...sabar Bu. maksud Pak Wid atau Pak Agus itu komentar yang nice info dan siph gan di kolom komentar Pak Agus diatas. saya juga merasa komentar Ibu selalu koheren dan mengajak interaksi saya lebih dalam...hehe...mungkin ada kesalahan dalam penangkapan komentar oleh Ibu...hehe...

    BalasHapus
  9. Iya mas ayub.. aku juga udah ngerti, sesaat setelah dipostkan komentarku, aku baru ngerti, dan aku senyum2 sendiri, tapi mau dihapus juga terlanjur, jadi ya aku biarkan saja, biar jadi obrolan bersambung.. hehe... aku masih ngantuk mas..

    BalasHapus
  10. tidak usah dihapus Bu, biar jadi bahan arsip saya. siapa tahu nanti jadi bahan postingan.saya selanjutnya. lumyan kan buat bahan omongan selanjutnya...hahag...ea Bu, semoga lekas tidak ngantuk.

    BalasHapus
  11. triz.. kegundahan ibu bisa saya maklumi koq,bukan maksud menyinggung,tapi setidaknya dari track record semua komentar ibu,saya sudah tahu bahwa ibu bukan penebar kentut,miss saja mungkin bu...

    dan maafkan pula jika saya tidak pernah memberi komentar di artikel ibu,bukannya saya tidak mau,tapi saya mati kutu kalau sudah berhadapan dengan puisi dan sastra...

    jadi seperti kata saya yang di atas,saya hanya bisa melihat makanan yang ibu hidangkan tanpa bisa ikut mencicipi..!

    BalasHapus
  12. spertinya kegundahan Ibu triz sudah dijawab oleh Bapak Agus sehingga tidak ada lagi huru hara akhir jaman yang terjadi di kolom komentar ini.

    *wah...review rupanya, segera meluncur ke TKP.

    BalasHapus
  13. menurut saya, fungsi dari kolom komentar seperti ini ...

    " Saya sudah berkomentar di blog anda, mohon anda juga membalasnya di blog saya, terima kasih"

    atau

    "Saya sudah bosan berkomentar, lebih baik saya ngetik2 saja di kolom komentar soudara"

    mungkin

    "pak, komplek saya sudah bersih pak, enak dipandang mata, lebih sepat lagi, mampir ya pak"

    hahahaha ...

    seriusly, Hemm saya kurang setuju kalo orang berkomen dibatas2si entah itu spam atau ga nyambung mungkin kentut,

    padahal mereka sudah bersusah payah mengklik mouse untuk menuju komplek kita, dan memberikan sebuah komentar, entah itu spam lah, kentut lah toh mereka sudah besusah payah dan merelakan waktunya untuk berkunjung ke blog kita, yach jng didiskriminasikan lah, semua blogger pnya cara pandang sendiri2 ...

    hahaha ...

    duariusly, saya lebih setuju dan sangat setuju dengan pendapat bpk dosen Anas, pendapat beliau tentang kolom komentar sangat tepat, ... selayaknyalah kolom komentar itu dipergunakan untuk diskusi dan saling berbagi pengetahuan. Saya sangat setuju, ...

    Ok mas Ayub, sekarang saya bisa onlen malem loh hehehe ... happy blogging :)

    BalasHapus
  14. hahag...sudah lama nggak kesini langsung komentar seperti ini. asyik mas dan saya nikmati semua ini.

    kalau dibilang tentang berbagai macam jenis komentar saya kembalikan ke masing-masing orang mas. cara berkunjung juga saya kembalikan ke masing-masing orang. tentu saja semua punya hak. dan saya juga tidak berkeinginan melakukan deskriminasi kepada siapapun. toh saya tidak melarang tapi bahasa alusnya alangkah baiknya.

    tapi saya punya cara tersendiri dan pendapat tersendiri. saya punya hak akan hal itu. saya rasa semua isi artikel ini adalah curahan seluruh pikiran yang ada dalam pikiran saya. namanya juga Putrainspirasi. entah setuju atau tidak itu cuma dapat dinilai orang lain.

    saya rasa kalau masalah komentar spam atau bukan semua orang sudah tahulah. banyak juga blogger yang melakukan anti spam di setiap kolom komentarnya. sehingga bisa dikatakan banyak yang tidak setuju. namun, tidak sedikit juga menanggapi dengan santai. kalau saya sih jelas tidak akan saya hapus, tapi kalau masalah tanggapan itu menjadi salah satu hak saya. bagi saya saat ini yang saya butuhkan adalah berupa tanggapan dari sesama blogger. namanya juga tanggapan ya pasti nyambunglah degan isi artikel. kenapa harus beda dan tidak koheren dengan pembicaraan dan obrolan dalam kolom komentar? bukankah tidak sulit menulis 2 atau 3 kalimat yang nyambung?

    nah, kalau kolom komentar jadi wadah diskusi saya juga setuju. bagi saya yang saya sebut interaksi dan komunikasi diatas itu nantinya juga terbawa ke maslah diskusi. cuma bahasan diskusi itu lebih kepada tutur ilmu pengetahuan dan juga pembahasan ilmiah. kalau interaksi bisa saya katakan sebuah obrolan.

    hahag...selamat mas, sudah beli modem baru ya?

    BalasHapus
  15. hemm saya sangat bangga dengan pendapat sodara tentang apa itu komentar, tulisanmu sungguh brilian ... ( blogger berlagak dosen )

    Wah mas, sampean memang penuh inspirasi, di tunggu komen baliknya ( blogger baru )

    Ah apa ini, ga penting blas ( blogger payah )

    Sebaiknya minum obat itu setelah makan, dan harus sesuai anjuran dokter ( blogger nyasar )

    Hemm ... mas Ayub nih, lama ya Qt ga ngobrol ( blogger sksd )

    Nice Info, thx ( blogger be-ol )

    Nah demikian contoh2 komentar yang saya tahu, anda bisa menambahkannya lagi di kolom komentar ini, terima kasih

    Beli hape CDMA mas, yg bisa buat dial-up, lumayan asal bisa blogging hehe :)

    BalasHapus
  16. wah...kog malah jadi perang kentut gini. ini mah jadi mirip festival kentut mas! dan saya nggak akan nambahkan komentar lagi buat isinya. soalnya saya sendiri juga nggak tahu harus nambahin apa.

    kalau yang ngomong ahh gag penting blas itu biasanya anonim kayaknya. soalnya bisa menghina tapi nggak berani memunculkan identitasnya.

    walah...yang apa mas? Smart yang kuno apa EVDO ya? kalau saya sih yang kuno kecepatan 115km/jam.

    BalasHapus
  17. aku jadi malu sama mas Widodo.. makasih reviewnya mas.. hehe..

    BalasHapus
  18. walah...malah kayak kisah di sinetron nich Ibu Triz. hehe...seharusnya tadi langsung meluncur Bu. biar terharunya daritadi.

    BalasHapus
  19. Bener bgt tuh Sob.... aku juga gak akan membumi hanguskan kolom kotak komentar kaya beberapa Sahabat lainnya yg udah menggantinya dengan Komentar facebook... atau ada yg menutup kotak komentarnya dan lebih milih untuk make Cbox.....

    Soalnya aku sendiri malah jarang dan males nulis di Cbox karena tujuanku berkunjung ya emank pengen baca bukan pengen ninggalin Nice info, Xlink, atau blogwalking.....

    Dan sampe hari ini kayanya mau SPAM pun pasti aku kunjungin balik hhe... soalnya blum tentu niat mereka nyepam siapa tau mereka nyepan terpaksa karen keterbatasan waktu blogging... hhe...

    Semangat n happy blogging Sob...

    BalasHapus
  20. hahaha, festival kentut ta mas, hehe saya cuman iseng kok :D ... sabar mas, anonim juga manusia biasa hehe

    CDMA 1x2000, koneksi 115km/jam , kayaknya pesawat kita sama mas hahaha :D

    BalasHapus
  21. Mas Ferdinand
    Iya Mas,saya juga kemarin melihat sepertinya banyak juga yang meninggalkan kolom komentar bawaan Blogger.com dan beralih ke punya'eom Facebook. tapi kayaknya tampilannya bagus juga tuh...hahahag...

    wah...saya memeang tahu niat tulus Mas Ferdinand, sudah terlihat...hehe...berat juga tuh mas kalau waktu blogwalkingnya kurang. mendingan saya tinggal saja malah untuk sementara kegiatan blogwalking. yang penting update. soalnya biar penuh arsipnya.(cari alasan padahal males)...hahag...

    Mas Andry
    ya belum tahu juga, mungkin saja setan yang nakal. kalau kenal ya dan ketahuan dari bahasa tuturnya lain lagi sih...hehe... Anonim mirip selebriti sombong, nggak kelihatan foto, alamat rumah, dan identitas semacamnya. mungkin dia tidak mau bergaul dengan saya yang berada di bawah ini...ohhh...

    BalasHapus
  22. hehehe... nyimak dari posting dan komentar2 yang ada, aku jadi ikutan sebel sama yang suka kentut di kolom komentar.
    "kalo aku cuma komentar kaya gitu, kira kira ikut di golongan KENTUT ngga ya?"

    BalasHapus
  23. TIKAR FILMS
    Tidak mas, isi komentar Anda nyangkut dengan artikel yang saya tulis. Jadi nggak masuk dalam golongan komentar kentut haha....

    BalasHapus

Feel free to post a comment here. Tanggapan, pertanyaan, kritikan dan permintaan sangat berguna demi kemajuan blog ini. Mohon maaf untuk komentar spam dan yang hanya mencari backlink/beriklan atau kunjungan balik semata tidak akan ditampilkan. Be a smart comentator, thanks and happy surfing !!!

 

Statistik

Subscribers

Display Pagerank

Join This Blog